Selasa, 23 September 2014

Visi & Misi

Visi & Misi

Visi:
TERWUJUDNYA PERGURUAN TINGGI YANG BERMUTU BERBASIS IMTAK DAN IPTEK
Misi:
  1. Mengembangkan Catur Darma Perguruan Tinggi yang dinamis dan berkelanjutan, meliputi pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan dakwah.
  2. Meningkatkan pelayanan pendidikan melalui usaha-usaha peningkatan mutu yang sistematis, searah dan intensional dalam bidang manajemen, kurikulum, proses pembelajaran, fasilitas pendidikan dan pembinaan kemahasiswaan.
  3. Meningkatkan lulusan yang memiliki keunggulan akademik, mampu mengikuti perkembangan IPTEK, menunjukkan keteladanan dalam IMTAK dan akhlak serta menjadi pelopor dalam mewujudkan masyarakat madani yang Islami.
  4. Menciptakan suasana lingkungan Perguruan Tinggi yang Islami, memupuk dan mewujudkan semangat kebersamaan serta rasa kesatuan dan persatuan dengan dilandasi semangat amar makruf nahi munkar dan nilai-nilai silaturahim yang tinggi.
  5. Pencerahan dan pemberdayaan semua potensi yang dimiliki melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia, pengembangan kelembagaan, srana kampus dan kemitraan/kerjasama dalam mewujudkan Perguruan Tinggi yang berkualitas.

UNISA di LAUNCHING

UNISA di LAUNCHING


Selasa 10 Juni 2014, kebahagiaan tersendiri untuk Civitas Akademika STAI AL IHYA karena menjadi momentun sejarah beralihnya seklah tinggi menjadi universitas. Setelah menjadi UNISA, pelayanan pendidikan untuk masyrakat menjadi bertambah. Harapannya perubahan ini menjadi perubahan besar serta bertambahnya kontribusi pendidikan dari Yayasan AL IHYA kepada masyarakat Kuningan khususnya. Untuk mahasiswa semesters akhir semoga ini menjadi motivasi dalam penyelesaian studi, karena akan menjadi lulusan pertama setelah perubahan kelembagaan. Kita akan merayakannya pada Hari Selasa 10 Juni 2014 di GOR Wisnu Saputra mulai pukul 08.00 -- selesai.

Ditemukan Organ Tubuh Buatan Jaman Dulu

Ditemukan Organ Tubuh Buatan Jaman Dulu

Seperti jaman sekarang penggantian organ yang hilang dapat digantikan dengan alat alat canggih yang dibuat sedemikian rupa untuk mengganti peran organ yang hilang tersebut seperti kaki palsu, tangan palsu, dan lain lain. namun taukah anda sahabat anehdidunia.com bahwa pergantian organ tubuh manusia tersebut telah ada sejak jaman dulu. Ini dibuktikan dengan ditemukannya alat tubuh palsu yang telah berumur ribuan tahun.
Mata Buatan Umur 4800 Tahun 
Mata buatan berumur 4.800 tahun baru-baru ini telah ditemukan oleh beberapa Tim Arkeolog yang sedang melakukan penggalian atas situs purbakala di wilayah Burnt City, Iran. Temuan hebat ini telah mendukung spekulasi bahwa pada masa-masa itu, manusia telah mengenal dan mengalami kemajuan yang pesat dalam bidang ilmu kedokteran, terbukti dengan adanya temuan mata buatan tadi serta peralatan bedahnya yang sering disebut presthtic device.

Pada Teks Yahudi awal mengisahkan adanya sebuah kisah yang menerangkan dari seorang wanita yang memakai mata buatan yang terbuat dari emas. Namun, mata buatan yang baru ditemukan ini bukanlah berbahan dasar dari emas. Setelah sedikit diteliti, mata buatan tersebut terbuat dari semacam getah tumbuhan yang dipadatkan dengan cara khusus ,kemudian dicampur dengan sedikit lemak hewani. Penelitian lebih lanjut akan sangat diperlukan untuk menentukan susunan persisnya dari bahan dasar pembuatan mata palsu tadi.
Jempol Palsu Buatan Mumi Mesir
Dua jempol besar palsu ditemukan di kaki mumi kuno Mesir. Ilmuwan mengatakan, jempol palsu ini merupakan bagian tubuh palsu pertama dunia. Peneliti University of Manchester Jacky Finch menunjukkan, artefak kulit yang sepertiganya terbuat dari kayu yang disimpan di Museum Mesir di Kairo membantu pemilik Museum Inggris yang tak memiliki jempol berjalan seperti orang Mesir.

Jempol kaki itu diperkirakan dari 600 SM dan mendahului apa yang kini dianggap sebagai bagian tubuh palsu praktis paling awal dikenal, Kaki Capula Roma, beberapa ratus tahun silam.

Finch merekrut dua relawan yang jempol kanannya telah hilang untuk menguji replika yang tepat dari jari kaki buatan di Gait Lab Salford University. Finch mengatakan, “Untuk dapat digolongkan sebagai perangkat palsu, perangkat pengganti harus memenuhi beberapa kriteria. Materinya harus bisa menahan gaya tubuh sehingga tak patah atau retak.”

Jempol kaki diperkirakan menahan beban 40% berat tubuh dan bertanggung jawab untuk penggerak depan, meski mereka yang tak memiliki jempol bisa beradaptasi, tambah Finch. Jurnal Lancet melaporkan, relawan diminta memakai replika jempol Mesir dan salah satu relawan pun bisa berjalan sangat baik dengan kedua jempol buatannya